Rencana Pembangunan Gedung Bawah Tanah Univ.Washington


Bangun gedung tinggi yang menjulang ke langit itu bukan hal baru dan yang tertinggi saat ini memang Burj Khafila di Dubai. Bagaimana kalau bangun gedung tinggi tetapi menjulang ke dalam tanah?
Inilah yang sedang diajukan oleh Matthew Fromboluti dari Washington University yang rencananya akan memanfaatkan lahan bekas penambangan untuk didirikan gedung pencakar tanah (karena di dalam tanah )

Lahan bekas penambangan yang ditinggalkan terletak di luar Arizona, Amerika tersebut mempuyai kedalaman 274 m dan luas area penambangan mencapai 1.214.056 m2.

Gedung ini tidak saja hanya memanfaatkan lahan yang tidak terpakai tetapi juga akan menjadi gedung yang mandiri karena bisa menghasilkan makanan dan energi tanpa harus menggantungkan hidupnya ke daerah lain.

Bicara energi, sumber energi gedung ini nantinya akan memanfaatkan tenaga matahari dan juga angin sedangkan untuk ventilasi memanfaatkan pembuatan lubang-lubang besar di bagian permukaan.

Gedung di dalam tanah ini nantinya akan ada tempat tinggal (apartemen), pertanian dan tempat rekreasi.
Semoga saja bisa terwujud








Sejarah Product Nestle






Henri Nestlé, lahir dengan nama Heinrich Nestle (10 Agustus, 1814 – 7 Juli, 1890), adalah pendiri Nestlé S.A., perusahaan makanan dan minuman terbesar di dunia, serta salah satu pencipta utama cokelat susu. Henri Nestlé dilahirkan pada 10 Agustus 1814, di Frankfurt am Main, Jerman. Ia adalah anak ke-11 dari 14 orang anak Johann Ulrich Matthias Nestle dan Anna-Maria Catharina Ehemann. Ayah Henri Nestlé menurut tradisi mewarisi perusahaan dari ayahnya Johann Ulrich Nestle dan menjadi seorang glazier di Töngesgasse.

Sebelum Nestlé mencapai usia 20 tahun pada 1836, ia telah menyelesaikan masa magangnya selama empat tahun dengan J. E. Stein, seorang pemilik perusahaan farmasi. Pada akhir 1839, ia resmi diberikan hak untuk melakukan percobaan-percobaan kimia, membuat obat-obatan berdasarkan resep, dan menjual obat. Pada masa ini, ia mengganti namanya menjadi Henri Nestlé agar lebih cocok dengan kondisi sosialnya yang baru di Vevey, Swiss.

Pada 1843, Henri Nestlé membeli salah satu industri yang paling progresif dan lincah di region itu pada masa tersebut, yang memproduksi rapeseed. Ia juga terlibat dalam produksi minyak kacang (digunakan sebagai bahan bakar lampu minyak), minuman keras, rum, absinth dan cuka. Ia juga mulai memproduksi dan menjual air mineral bergas dan lemonade, meskipun pada tahun-tahun krisis dari 1845 hingga 1847 Nestlé menghentikan produksi air mineralnya. Pada 1857 ia mulai berkonsentrasi pada penyalaan lampu gas dan pupuk.

Henri dan Anna Clementine Therese Ehemant menikah pada 23 Mei 1860 di Frankfurt. Tidak jelas kapan Henri Nestlé mulai mengerjakan proyek susu bayi, namun minatnya didorong oleh sejumlah faktor:

* Tingginya tingkat kematian dalam keluarganya. Setengah dari 14 anak meninggal dunia sebelum mencapai usia dewasa.
* Latar belakangnya sebagai seorang asisten ahli farmasi.
* Istrinya yang tahu benar tentang kematian balita karena ayahnya seorang dokter yang banyak membantu orang miskin.

Henri Nestlé mencampurkan susu sapi dengan tepung gandum dan gula untuk menghasilkan substistusi susu ibu bagi anak-anak yang tidak dapat disusui. Selain itu, Henri Nestlé dan Jean Balthasar Schnetzler, sahabatnya dan seorang ilmuwan dalam nutrisi manusia, menyingkirkan asam dan kanji dari tepung gandum karena bayi sulit mencernanya. Produk ini dapat dipersiapkan hanya dengan menambahkan air dan dianggap sebagai makanan bayi pertama. Orang dengan segera mengakui nilai produk yang baru ini, dan segera, Farine Lactée Henri Nestlé (Tepung Susu Henri Nestlé dalam bahasa Perancis) dijual di berbagai bagian Eropa. Pada 1870-an, Makanan bayi Nestle, yang dibuat dari malt, susu sapi, gula, dan tepung gandum, dijual di AS dengan harga $0,50 per botol.

Henri Nestlé menjual perusahaannya pada akhir 1874 dan pindah bersama istrinya ke Villa Nestlé, dan di sana ia menolong orang-orang dengan pinjaman kecil dan menyumbang untuk masyarakat dengan meningkatkan infrastruktur setempat. Henri Nestlé-Ehmant meninggal dunia karena serangan jantung pada 7 Juli 1890.

Nabi Sulaiman AS dan Semut




Bismillah.. Suatu hari Nabi Sulaiman AS sedang berjalan-jalan. Ia melihat seekor semut sedang berjalan sambil mengangkat sebutir buah kurma. Nabi Sulaiman AS terus mengamatinya, kemudian beliau memanggil si semut dan menanyainya, Hai semut kecil untuk apa kurma yang kau bawa itu? Si semut menjawab, Ini adalah kurma yang Allah SWT berikan kepada ku sebagai makananku selama satu tahun.

Nabi AS kemudian mengambil sebuah botol lalu ia berkata kepada si semut, Wahai semut Kemarilah engkau, masuklah ke dalam botol ini aku telah membagi dua kurma ini dan akan aku berikan separuhnya padamu sebagai makananmu selama satu tahun.


Tahun depan aku akan datang lagi untuk melihat keadaanmu.Si semut taat pada perintah Nabi Sulaiman AS. Setahun telah berlalu. Nabi Sulaiman AS datang melihat keadaan si semut. Ia melihat kurma yang diberikan kepada si semut itu tidak banyak berkurang.

Nabi Sulaiman AS bertanya kepada si semut, hai semut mengapa engkau tidak menghabiskan kurmamu Wahai Nabiullah, aku selama ini hanya menghisap airnya dan aku banyak berpuasa.

Selama ini Allah SWT yang memberikan kepadaku sebutir kurma setiap tahunnya, akan tetapi kali ini engkau memberiku separuh buah kurma. Aku takut tahun depan engkau tidak memberiku kurma lagi karena engkau bukan Allah Pemberi Rizki (Ar-Rozak), jawab si semut.

tugas 1

Fri, September 24, 2010 12:02:26 PM
E-Bussiness/B
...
From:
Raden Wina
...
Add to Contacts
To: institute.perbanas@gmail.com

KEMAJUAN TEKNOLOGI INFORMASI PENGARUHI KEHIDUPAN BERMASYARAKAT DAN BERBANGSA





Jakarta,15/7/2009 (Kominfo Newswroom) – Dalam dua puluh tahun terakhir kemajuan teknologi informasi sangat pesat, sehingga menghasilkan suatu revolusi teknologi serbaguna yang berpengaruh terhadap teknologi-teknologi lain serta menyebabkan perubahan yanag cukup mendasar dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.



Sekjen Depkominfo Aswin Sasongko mengatakan, Depkominfo saat ini dalam penyelesaian proyek pengembangan infrastruktur penyiaran RRI di 138 kabupaten/kota blank spot yang tersebar di 28 provinsi, serta pembangunan pemancar TVRI di 25 lokasi terpencil, perbatasan, dan blank spot Tahap I, juga dimulainya migrasi sistem penyiaran dari TV analog ke digital secara simulcast.



Pengembangan sistem manajemen perijinan bidang penyiaran kian dibenahi dan penyediaan jasa akses internet di beberapa kecamatan melalui community acces point (CAP), Mobiule CAP (MCAP), dan warung masyarakat informasi.

“Hal lain yang telah dicapai Depkominfo adalah pembukaan peluang usaha penyelenggaraan telekomunikasi sambungan bergerak generasi ketiga (3G), SLJJ,SLI, dan akses nirkabel berpita lebar telekomunikasi nasional serat optik Palapa Ring yang dibangun oleh konsosrsium,” kata Aswin pada pembukaan Rakornas Depkominfo di Jakarta, Rabu (15/7).



Kemajuan lain yang dicapai Depkominfo adalah, pembentukan ID-SIRTII yang melakukan tugas pengawasan dan pengamanan jaringan internet Indonesia. Pengesahan UU No.11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik merupakan UU di bidang TIK.



Sedangkan pada bidang Informasi Publik telah dilaksanakan pengesahan UU No.14 tahun 2008 tentang kebebasan informasi publik, juga pengutan Media Center di daerah perbatasan, pedesaan dan rawan konflik.











Selain itu, ada pula penguatan fungsi Government Public Relation dalam penyebaran kebijakan pemerintah dan informasim public , serta kerjasama kemitraan dengan dan antar lembaga media dalam layanan informasi publik.

“Dalam memasuki era konvergensi teknologi, perlu memanfaatkan dan mengoptimalkan peran informasi dan komunikasi. Informasi harus dialirkan dari sumber-sumber informasi kepada penggunanya dengan ketentuan memenuhi persyaratan yang ada,” katanya.



Informasi yang dikelola dan dikomunikasikan dengan baik akan dapat memberikan manfaat yang besar bagi yang melakukannya. Sejalan dengan perkembangan teknologi, maka peran komunikasi publik menjadi semakin dominan dalam usaha mencerdaskan dan memberdayakan masyarakat, dalam membentuk opini publik, dan menjalankan fungsi-fungsi demokrasi dalam bernegara.



Kegiatan komunikasi masa yang dilakukan untuk penyebaran informasi melalui segala macam media dengan memanfaatkan teknologi informasi seoptimal mungkin akan menjalin keterhubungan antar elemen masyarakat.



Dengan demikian, teknologi informasi dan komunikasi masa menjadi satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dalam usaha mengelola informasi untuk mewujudkan masyarakat berbasis pengetahuan yang berbudayaa dan sejahtera.



Pengembangan infrastruktur sepanjang tahun 2004 -2009 yang dilakukan Departemen Kominfo cukup signifikan diantaranya oenyediaan jasa pos di 2.341 kantor pos cabang luar kota, penyediaan jasa telekomunikasi di 31.824 desa , dan jasa akses internet di 4.218 kecamatan melalui program Universal Service Obligation (USO). (T.Rmg/ toeb)





NIM : 0912000014

NAMA : RADEN WINA PRAMITA